Anda pernah mendengar tentang kemampuan erobik, bukan ?
Kemampuan erobik adalah kemampuan seseorang untuk menyediakan oksigen bagi proses pembakaran/metabolisme dalam tubuhnya, terutama untuk menyediakan tenaga bagi kerja otot-otot. Dari sekian banyak kemampuan fisik tubuh, maka kemampuan erobik ini merupakan salah satu unsur yang dapat dan paling mudah untuk dilatih. Olahraga, termasuk jogging merupakan salah satu cara yang mudah, murah, sederhana dan meriah yang dapat dilakukan oleh siapa saja untuk meningkatkan kemampuan erobik tersebut.
Memang banyak cara yang lain untuk meningkatkan kemampuan erobik ini, tetapi cara yang paling tepat bagi seseorang masih dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain :
1. Faktor usia
Kemampuan erobik pada seorang anak, relatip cukup besar. Dengan bertambahnya usia anak, akan meningkat pula kemampuan erobiknya dan mencapai angka maksimum pada usia remaja (16 – 20 tahun). Lalu kemudian dengan bertambahnya tuanya seseorang, kemampuan ini akan menurun pula. Seorang yang berusia 70 tahun, misalnya sekitar 40 persen dari sel-sel ototnya sudah mengalami kemunduran, baik pertumbuhannya maupun fungsinya (=distrofia), sedang sel-sel hatinya mengalami distrofia sebanyak 50 persen sebagaimana juga sel-sel ginjalnya.
Oleh karena itu kemampuan kerja dari orang-orang tua ini akan menurun pula, mereka akan lebih suka beristirahat untuk menjauhkan diri dari segala permasalahan-permasalahan fisik dan mental. Dengan peningkatan kondisi fisik, khususnya dengan meningkatkan kemampuan erobik, diharapkan akan diperlambat atau mengurangi terjadinya proses “penuaan” tadi.
2. Faktor organ tubuh
Kemampuan erobik seseorang tentulah sangat tergantung dari fungsi organ-organ tubuhnya. Kekurangan-kekurangan ataupun kelainan dari fungsi organ-organ tubuhnya, bagaimanapun kecilnya akan berpengaruh terhadap semua sistem pengadaan dan transportasi oksigen. Dalam hal ini haruslah diperhatikan bagi mereka-mereka yang menderita penyakit-penyakit atau keadaan-keadaan tertentu, dimana fungsi salah satu atau beberapa organ tubuhnya terganggu, untuk melakukan latihan-latihan olahraga yang sesuai dengan keadaannya sendiri.
Dalam hal seperti ini terkadang diperlukan nasehat dari dokter.
3. Jenis kelamin
Jenis kelamin juga merupakan faktor yang menentukan untuk dapat dilatihnya kemampuan erobik seseorang. Kemampuan tersebut pada kaum wanita lebih kecil dibandingkan dengan kaum pria. Walaupun sekarang ini ada usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, misalnya dengan suntikan obat-obatan ataupun hormon-hormon tertentu, bagaimanapun hal ini tidaklah benar sama sekali.
Anda tentunya pernah mendengar istilah doping ataupun suntikan hormon, terutama untuk atlit-atlit putri agar dapat diperoleh prestasi yang lebih tinggi dalam kejuaraan-kejuaraan di tingkat nasional maupun tingkat internasional.
Ayo Berolahraga
Sudah dikatakan bahwa kegiatan olahraga merupakan salah satu untuk meningkatkan kemampuan erobik seseorang. Itu juga berarti bahwa dengan kegiatan olahraga ini kita dapat meningkatkan kemampuan fisik kita sendiri.
Sekarang ini kita merasa senang, bahwa kegiatan olahraga sudah merupakan kegiatan masyarakat sehari-hari. Lihatlah di pagi hari, sesudah subuh berlalu. Banyak orang melakukan kegiatan olahraga dengan berjalan kaki mengelilingi jalan-jalan sekitar tempat kediamannya. Ada juga mereka-mereka yang melakukan kegiatan olahraga ini bersama-sama dengan keluarganya, melakukan senam kesegaran jasmani atau bermain bulu tangkis dan tenis meja, di lingkungan rumahnya sendiri.
Lalu di halaman parkir yang cukup luas, di plaza-plaza ataupun lapangan terbuka yang lainnya, olahraga senam dilakukan sekelompok orang, dibawah bimbingan seorang pelatih yang handal. Lain lagi bagi mereka-mereka yang sudah lebih giat lagi melakukan kegiatan olahraga tersebut. Mereka akan menyediakan waktu berolahraga secara teratur dan terjadwal, baik pagi, sore ataupun malam hari, untuk melakukan olahraga renang, tenis ataupun golf. Bagi mereka-mereka ini kegiatan olahraga yang dilakukan bukan hanya sekadar hobi semata-mata, tetapi sudah bertujuan agar kesehatan jasmani mereka bisa menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.
Karena itu untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari kegiatan berolahraga ini, perlulah dijalankan dengan cara yang baik dan benar. Kita perlu mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan olahraga yang kita lakukan, apapun olahraga yang kita pilih, agar didapatkan hasil yang maksimal dengan risiko yang paling kecil. Sebab tidak jarang terjadi pada mereka yang melakukan kegiatan olahraga ini karena hanya ikut-ikutan dengan orang lain, dia bisa mengalami suatu hal yang tidak diinginkan, karena olahraga tersebut tidak sesuai dengan kondisi kesehatannya sendiri.
Karena itulah ada baiknya, sebelum anda memutuskan untuk melakukan kegiatan olahraga tertentu, anda memeriksakan diri anda terlebih dahulu kepada seorang dokter untuk mengetahui secara pasti kondisi kesehatan anda
Di samping pemeriksaan oleh seorang dokter terhadap keadaan fisik kita, misalnya pemeriksaan tes jantung dengan alat EKG dan tes treadmill, yang holeh dikatakan agak mahal juga, sebenarnya ada tes yang lebih murah dan lebih mudah. Apalagi hal itu dapat pula kita lakukan sendiri saja.
Untuk itu anda lakukanlah berjalan cepat selama lima menit. Lalu istirahatlah sekitar 10 menit, dan kemudian anda periksa denyut nadi anda. Jika denyut nadi anda (ini dapat diperiksa dengan meraba nadi pada pergelangan tangan), lebih dari 100 kali per-menitnya dan anda merasa kesulitan dalam bernafas, sebaiknyalah sebelum anda melakukan olahraga tertentu, anda memeriksakan diri anda kepada seorang dokter terlebih dahulu.
Sebaliknya jika denyut nadi anda kurang dari 100 kali per-menit, dan anda sama sekali tidak mengalami kesukaran dalam bernafas, silahkan anda memulai program latihan olahraga yang anda pilih, apakah itu jalan kaki, jogging, berlari, bersepeda, berenang ataupun olahraga yang lainnya. Begitupun ada lagi hal yang harus anda lakukan sebelum anda melakukan kegiatan olahraga itu, yaitu anda melakukan pemanasan atau “warming-up” terlebih dahulu.
Pemanasan ini diperlukan untuk persiapan bagi tubuh kita secara bertahap, dalam melakukan gerakan-gerakan pada saat nantinya kita berolahraga yang sebenarnya. Dengan pemanasan ini diharapkan kita nantinya akan terhindar dari kecelakaan-kecelakaan atau cedera, khususnya cedera pada jaringan lunak, seperti otot-otot. Pemanasan ini cukup dilakukan beberapa saat saja, atau sampai suhu tubuh naik sebesar 1 derajat Celcius, yang ditandai dengan keluarnya keringat pada tahap yang pertama sekali.
Ada tiga hal yang harus kita perhatikan dalam melakukan olahraga kita pilih, agar tidak melebihi porsi dari olahraga itu sendiri. Latihan olahraga yang dilakukan melebihi porsinya, akan sangat berbahaya bagi kesehatan kita sendiri. Sebaliknya pula olahraga yang dilakukan kurang dari porsinya, hasilnya juga tidak akan kelihatan sama sekali dalam usaha kita untuk meningkatkan kesegaran fisik tubuh kita.
Tiga hal tersebut adalah :
1. Intensitas latihan
Untuk menentukan besarnya intensitas latihan ini, dapat diketahui dengan mengukur denyut nadi kita pada waktu latihan dijalankan. Intensitas latihan ini terutama dapat diketahui kalau kita melakukan olahraga erobik, seperti senam, jogging, berlari, bersepeda, berenang dan lain sebagainya.
Denyut nadi maksimal yang boleh dicapai pada waktu menjalankan olahraga ini adalah 220 – usia (dalam tahun). Denyut nadi yang sebaik-baiknya sewaktu menjalankan latihan olahraga ini adalah sekitar 70 – 85 persen dari denyut nadi maksimal yang disebutkan diatas. Denyut nadi diantara 70 – 85 persen dari denyut nadi maksimal itu disebut sebagai Zona latihan (Target Zone).
Tabel dibawah ini menunjukkan Zona Latihan tersebut berdasarkan usia seseorang :
Umur (tahun) Zona Latihan (kali/menit)
20-24 144-174
25-29 140-169
30-34 136-165
35-39 133-161
40-44 130-157
45-49 126-152
50-54 122-148
55-59 119-143
60-64 115-130
>>65 111-125
Jadi misalnya seseorang dengan usia 42 tahun, denyut nadi maksimal yang boleh dicapainya adalah (220 – 42) kali = 178 kali permenit. Sebaiknya dia melakukan olahraga sampai denyut nadinya antara 130-157 kali permenit, yang merupakan 70 – 85 persen dari denyut nadi maksimalnya.
Jika denyut nadinya kurang dari 130 kali permenit, manfaat latihan olahraga yang dilakukannya, akan kurang bagi dirinya, bahkan bisa-bisa nantinya nafsu makannya akan bertambah besar. Karena itu dia harus menambah porsi latihan olahraganya, agar manfaat olahraga tersebut dapat dirasakannya.
Sebaliknya bila denyut nadinya pada waktu berolahraga itu lebih besar dari 157 kali permenit, hal ini bisa membahayakan dirinya. Karena itu dia harus mengurangi porsi latihan olahraganya, agar terhindar dari sesuatu yang merugikan bagi kesehatannya sendiri.
2. Lama latihan
Pada tahap awal seseorang melakukan kegiatan olahraga, mungkin lamanya latihan yang dilakukannya, masih kurang sekali, Secara perlahan-lahan tentunya dia bisa berolahraga lebih lama, tanpa menimbulkan akibat-akibat yang tidak menyenangkan bagi dirinya. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik bagi jantung dan peredaran darah, sebaiknya seseorang harus melakukan kegiatan olahraga itu sampai mencapai zona latihannya. Dia harus bisa bertahan dalam zona latihan tersebut dalam jangka waktu diantara 20 – 45 menit.
Semakin lama seseorang bisa bertahan melakukan olahraga dalam zona latihannya, akan semakin baik bagi dirinya dalam usaha peningkatan kemampuan fisiknya. Bagaimanapun latihan olahraga yang dilakukan oleh seseorang, maka dia harus berada dalam zona latihannya minimal dalam waktu 20 menit
3. Frekuensi latihan
Latihan olahraga yang dilakukan haruslah secara teratur dan terus menerus. Boleh dikatakan tidak ada artinya sama sekali olahraga yang dilakukan pada satu saat, bisa sampai 6 kali dalam seminggu, selama 1 atau 2 minggu, kemudian berhenti sampai 1 atau 2 bulan, lalu berlatih lagi selama 1 minggu, berhenti lagi dan seterusnya dan seterusnya.
Sebaiknya frekuensi latihan olahraga yang dilakukan sekitar 3 kali seminggu. Akan lebih baik lagi, kalau bisa melakukannya 4-5 kali seminggu. Latihan olahraga yang dilakukan hanya 2 kali seminggu, hasilnya tidak akan banyak berbeda dengan mereka yang tidak melakukan olahraga sama sekali. Sebaliknya pula berolahraga sampai 6 atau 7 kali seminggu, tidaklah dianjurkan.
Yang Perlu Diperhatikan
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan baik sebelum, sedang ataupun sesudah latihan olahraga dilakukan.
Olahraga dilakukan sebaiknya 2 jam sesudah anda selesai makan. Waktu 2 jam ini merupakan waktu yang diperlukan lambung untuk mengosongkannya dari makanan yang dimakan sebelumnya, sehingga pada waktu kita melakukan kegiatan olahraga memang lambung kita sudah kosong. Lalu perhatikan pula pakaian dan sepatu yang kita gunakan waktu berolahraga ini.
Pakaian yang dipakai harus sopan, sesuai dengan keadaan lingkungan kita, dan sebaiknya juga pakaian tadi jangan mengganggu gerakan kita berolahraga. Jangan pula pakaian terlampau sempit, karena bisa menghalangi keluarnya keringat pada waktu olahraga dilakukan. Pakai pula sepatu dengan ukuran pas di kaki, jangan terlampau longgar dan jangan terlalu sempit, agar kulit kaki tidak melepuh nantinya.
Pada waktu kegiatan olahraga sedang dilakukan, perhatikan pula hal-hal berikut:
1. Segera kurangi latihan, jika pada waktu latihan ini denyut jantung mendadak menjadi terlalu cepat, atau terlalu lambat ini berarti bahwa porsi latihan yang dilakukan sudah terlalu besar.
2. Sebaiknya segera berhenti berolahraga jika terasa nyeri pada bagian dada. Ini berarti bahwa olahraga yang kita lakukan terlampau berat, sehingga pada latihan berikutnya porsinya harus dikurangi. Kalau dirasakan perlu periksakanlah diri anda kepada seorang dokter.
3. Kurangi pula latihan olahraga yang dilakukan kalau kepala terasa pusing, kepala terasa ringan dan disertai pula dengan keluarnya keringat berlebihan. Ini berarti bahwa jaringan otak kurang mendapat oksigen, karena mungkin latihan olahraga yang dilakukan terlalu keras.
4. Berhenti segera berolahraga, kalau anda merasa mual atau bahkan muntah.
5. Jika pada waktu awal berolahraga, anda merasakan nafas yang menjadi sesak, mungkin karena pemanasan kurang dilakukan dengan baik. Maka pada latihan berikutnya lakukanlah dulu pemanasan, sebelum latihan olahraga dilakukan.
Sesudah kegiatan olahraga dilakukan, perhatikan pula hal-hal yang berikut:
Jangan makan sebelum anda beristirahat sekitar setengah jam.Tetapi boleh saja dilakukan, baik sebelum, sedang atau sesudah berolahraga.
Pakaian olahraga yang sudah basah dengan keringat, sebaiknya diganti dengan pakaian yang kering. Atau anda tutup badan anda dengan jeket, agar penguapan keringat tidak terlampau cepat berlangsung.
Setelah melakukan olahraga jangan terus duduk atau berdiam diri. Lakukanlah “cooling-down”, dengan mengurangi gerakan secara bertahap, misalnya dengan berjalan pelan-pelan, menggerakkan kaki dan lengan dan sebagainya. Cooling-down dilakukan sekitar 5-10 menit.
Sebaiknya latihan olahraga dihentikan sekitar 3 jam, sebelum waktu tidur. Jika tidak bisa-bisa anda akan mengalami kesukaran waktu akan tidur nantinya.
Jika sekiranya sehari setelah latihan anda masih merasa lelah sepanjang hari, kurangilah kegiatan olahraga anda pada hari-hari yang berikutnya.
Keuntungan Berolahraga
Dengan melakukan kegiatan olahraga yang teratur, terukur dan dilaksanakan secara berkesinambungan ini, bagaimanapun anda akan mendapatkan keuntungan bagi kesehatan fisik tubuh anda sendiri.
Keuntungan yang diperoleh itu, antara lain :
1. Berat badan bisa mencapai ukuran yang ideal, apalagi jika olahraga yang dilakukan, disertai pula dengan melaksanakan diet yang baik.
2. Dengan melakukan olahraga secara teratur, diharapkan kadar lemak di dalam darah kita, termasuk kadar kolesterol yang ditakuti itu, berada dalam batasan yang normal dengan berolahraga ini lemak yang berlebihan akan dibakar tubuh sebagai sumber tenaga.
3. Otot-otot jantung akan menjadi lebih kuat, sehingga kesehatan jantung menjadi lebih terjaga.
4. Tekanan darah akan selalu berada dalam batas-batas yang normal,.
5. Tidak mudah mengalami cedera karena otot akan menjadi lebih lentur, kecepatan reaksi akan lebih baik, elastisitas tulang menjadi lebih baik pula.
6. Bagi penderita penyakit kencing manis, kadar gula darah akan menurun dengan melakukan olahraga yang teratur ini.
7. Kita juga akan lebih tahan menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan ini, sehingga jiwa akan lebih tenang, dan kita terhindar dari stres.
8. Dengan berolahraga ini, sekaligus kita juga melaksanakan suatu rekreasi, memperluas pergaulan dan meningkatkan kepercayaan diri.
Kalau demikian halnya, mengapa tidak sejak sekarang ini kita melakukan olahraga ini secara teratur dan berkesinambungan?